Mengapa pendidikan anti rasuah ini perlu
diajarkan di dunia pendidikan? Berikut beberapa alasannya:
1.
Budaya Korupsi Indonesia di Tepi Jurang
Korupsi sebagai budaya kolonial di Indonesia
sudah dalam kondisi yang sangat parah. Budaya suka sama suka dalam melakukan
korupsi menjadi tradisi yang sulit diungkap. Bahkan sudah tidak disadari lagi
oleh pelakunya bahwa hal tersebut merupakan tindakan terlarang, berdosa dan
merugikan banyak orang. Korupsi terjadi di semua level kehidupan, bahkan di
lembaga pendidikan pun terjadi.
Kondisi di tepi jurang inilah yang menyebabkan
target pemahaman perlu dilakukan dari akar rumput dan dalam jangka waktu yang
panjang. Lembaga pendidikan sebagai lokomotif pembentukan karakter generasi
bangsa harus menjadi tempat pengajaran yang kuat terhadap pendidikan anti
korupsi tersebut.
2.
Memerangi Korupsi dari Lingkungan Terdekat
Pelaksanaan pendidikan antikorupsi di sekolah
maupun perguruan tinggi sebenarnya merupakan cara untuk mengatasi mentalitas
dan sikap-sikap dasar yang mengarah pada tindakan korupsi yang curang. Dalam
proses pembelajaran misalnya, seorang siswa atau mahasiswa yang mencontek saat
ujian, sebenarnya ini adalah tindakan korupsi nyata yang dilakukan dalam skala
kecil.
Tidak disiplin pada waktu, penerimaan peserta
didik yang dilakukan dengan curang, manipulasi nilai, gratifikasi dan
sebagainya merupakan tindakan-tindakan korupsi kecil yang ada di lingkungan
dunia pendidikan. Dari sinilah sikap korupsi bisa muncul, sehingga sebelum
nantinya generasi muda tumbuh dan menghadapi kehidupan bernegara yang lebih
luas, lembaga pendidikan harus lebih dulu menanamkan sikap-sikap anti korupsi. Jika
saat sekolah atau kuliah saja sering melakukan korupsi, bagaimana setelah
menjadi pejabat? Maka tanggung jawab lembaga pendidikan harus menghapus budaya
negatif tersebut.
3.
Penanaman Pendidikan Karakter yang Aplikatif
Lembaga pendidikan adalah tempat pengembangan
pendidikan karakter yang aplikatif. Namun, faktanya memang kebanyakan peserta
didik masih menjadi karakter sebagai hafalan materi pendidikan, bukan dilakukan
secara implementatif.
Nilai karakter yang sudah dipahami semestinya
terbentuk secara nyata dalam tindakan seseorang, bukan sebatas materi
pembelajaran yang hanya dihafal tanpa ada pelaksanaan secara nyata.Mengajarkan
anak untuk tidak korupsi sejak dini perlu dilakukan dengan tindakan dan contoh
nyata perbuatan, tidak lagi melalui teori-teori pembelajaran. Guru maupun
tenaga pengajar serta pengelola lembaga pendidikan penting memahami jika untuk
mendidikan anak tidak korupsi harus didahului contoh dari orang-orang tua yang
ada di lembaga pendidikan terkait.
Referensi: Pintek
Berikut review singkat pentingnya pendidikan antikorupsi :
Posting Komentar