Orang Jujur selalu menang

Soma, bukan lah nama asli beliau, namun karena banyak orang yang memanggil dengan panggilan itu jadi  ku pakai nama Soma untuk menuliskan kisah tentang dirinya.

Beliau adalah seorang veteran yang ikut dalam gerilya, berperang di masa penjajahan Jepang, beliau adalah pahlawan yang nama nya tak tertulis di buku sejarah manapun, dan sebagai penghormatan bagi beliau, ku selipkan kisah nya dalam buku ku ini.

Beliau masuk dalam pelatihan tentara saat berumur 15 tahun, masa remaja yang seharus nya menyenang kan bagi beliau, beliau habis kan dengan berlatih bersama teman teman beliau di bawah pimpinan Jepang pada masa itu dan maka dari itu, menurut dari apa yang beliau ceritakan, beliau sangat lah fasih berbahasa Jepang, namun sangat disayangkan beliau tak bisa  menulis sama sekali.

 Beliau pernah pula bercerita bahwa selama dia bergerilya bersama kawan kawan tentara nya, mereka makan apa ada nya, ulat, nangka yang hanya dibakar dan lain lain nya, apa yang bisa di makan, itulah yang mereka makan demi bertahan hidup, sungguh aku tak akan pernah bisa hidup di jaman seperti itu.

 Apalagi ketika beliau melihat teman teman seperjuangan nya mati, sebagian besar diakibatkan oleh peperangan yang mengerikan  itu dan sebagian lagi meninggal dalam tidur nya, kata nya mereka tidur sambil menangkupkan kedua tangan di depan  dada dan saat mereka (mungkin) bermimpi tentang perang yang mengerikan itu, mereka tak bisa bangun dan karena panik, sangat sangat panik di dalam mimpi dan pada akhirnya hal itu mempengaruhi jantung mereka dan saat di periksa keesokan hari nya mereka telah tiada dengan jantung yang meletus?

Aku tak tahu pasti kebenaran sebagian dari cerita ini, namun yang aku yakini ialah beliau yang adalah seorang veteran, pahlawan yang tak mengharapkan apapun dari kerja keras nya melawan Jepang bersama teman teman nya.

Namun sayang sekali beliau telah tiada sekitar 15-16 tahun yang lalu.

Kalian pasti bertanya tanya bagaimana aku mengetahui kisah beliau, jawaban nya adalah beliau mencerita kan ini ke anak nya dan seterus nya anak nya menjadi seorang ayah dan - ya, ayah ku menceritakan ini kepada ku dan sebagai cucu nya, aku tulis kan kisah nya disini, kisah yang pendek tentang diri beliau, memang, itu karena aku tak tahu banyak tentang diri beliau, bahkan bertemu pun tidak pernah sama sekali.

Andai beliau masih ada di dunia ini, ingin sekali ku ucapkan terimakasih kepada beliau, yang telah menjadi pahlawan bagi bangsa kita, bagi negara kita walau dengan balasan yang tak setimpal.

Dari apa yang aku dengar beliau adalah orang yang cerdas, memiliki logika yang tinggi dan wawasan yang luas walau tak pernah sekolah, beliau sangat terkenal di kampung halaman ku sebagai seorang yang pemberani.

Walau kini yang tersisa dari diri beliau hanya foto beliau yang diambil oleh ayahku pada masa beliau masih hidup dan dua buah baju yang masih disimpan ayah ku dan setidak nya dengan ini, aku berharap ada kenang kenangan lain tentang beliau yang masih tersisa dan bisa ku cerita kan kepada generasi ku nanti di masa depan.

Agar seterus nya mereka bisa menjadi generasi penerus yang pemberani dan hebat dengan sikap sopan sama seperti kakek ku ini.

Tentang Penulis

Penulis bernama lengkap Nirbita Calya. Salah satu pelajar kelas 7 di sekolah SMP Jembatan Budaya, Badung - Bali.



Post a Comment

Lebih baru Lebih lama