Sumber: Google Pinterest |
Cara Bahagia
Di tengah malam yang sendu
Ketika lelah menguasai diriku
Serta kalut yang membebani benakku
Berharap dapat melebur bersama batin yang
terbelenggu
Seketika sebuah cahaya menghampiriku
Mengejarku tanpa henti
Akupun berhenti berlari
Seketika cahaya itu mengitariku
Ia bukan sekedar cahaya
Ia adalah kunci yang selama ini kucari
Kunci gerbang kebahagiaan
Kebahagiaan yang takkan pernah sirna
Penyelamat jiwa yang lama terpendam
Terpendam oleh pahitnya kehidupan
Belenggu ini pada akhirnya terlepas
Kini ku paham makna kehidupan
Kehidupan ini bukanlah sebuah neraka
Ini adalah surga yang tertutup oleh kabut
Kita hanya perlu menerjangnya
Untuk bisa memahami cara bahagia
Hibernasi
Hembusan sejuk itu mulai membelai
Menandakan dirimu segera menetap
Memulai kembali yang t’lah lama usai
Segera setelah hadirmu membekap
Diriku lama terdiam
Bukan berarti diriku mematung
Mataku terpejam dalam lelap
Tetapi bukan berarti diri ini t’lah tiada
Cukup membisu dalam gelap
Menikmati tenangnya batin
Bagaikan api di puncak lilin
Tuk tenangkan jiwa yang kalap
Warna warni dunia menyambut hadirku
Buatku terbangun oleh kehangatan
Saatnya memulai detak yang t’lah lama
terhenti
Setelah lewati panjangnya hibernasi
Kabar Angin
Jutaan kata dari jutaan jiwa
Tertiup angin kesana kemari
Terbawa hingga hinggap di telinga seseorang
Yang kemudian akan berlanjut melalui mulutnya
Bagaikan sebuah domino
Ia terus berlanjut
Oleh mulut-mulut yang tak dapat bungkam
Hingga terlahir sebuah rangkaian dusta
Hati ini tak sanggup lagi
Mendengar jutaan kata menyakitkan
Yang bahkan tak pernah terpikirkan olehnya
Sesuatu yang menurutnya menyenangkan
Begitu mudahnya hal itu kau ucapkan
Tidakkah kau berpikir
Bagaimana diriku saat ini
Yang tak kuasa menghadap ke berbagai penjuru dunia
Gadis Kecil Sederhana
Kulihat senyum manismu yang menghampiriku
Menggenggam erat tanganku dengan tulus
Membawaku pergi mengukir tawa bersamamu
Dan berbagi berbagai kisah bersamaku
Kubelai rambut tipis nan halusmu
Kudengar pula suara indahmu
Tingkah lakumu yang lemah gemulai
Membuatku kan slalu menyimpan kenangan bersamamu
Dirimu yang sederhana telah terekam di benakku
Yang dengan anggun menari di hatiku
Menghiasi mataku dengan wajah khasmu
Memanggil kelima indraku untuk berdansa denganmu
Keelokan dirimu membuatku tak ingin berpisah
Sejak pertama kali berjumpa senyumanmu telah mengikat diri ini
Tangismu luruhkan perasaan ini
Namamu yang indah menambah pesonamu
Walau banyak rintangan yang kau lalui tetapi tetap saja kau tegar
Jalani hari walau penuh sendu
Tanpa ayah dan ibu di sampingmu
Kau berdiri teguh tuk gapai impian
Menatapku dengan mata yang berkaca kaca
Berbaur dengan teman baru itulah keahlianmu
Tangis haru itu menutup kisah perpisahan kita hari ini
Kuharap kan ada sejarah baru kita di masa mendatang
Suka Duka Corona
Kau hadir di tengah hidupku
Tanpa tahu siapa yang mengundangmu
Ciptakan sejarah baru di hadapan dunia
Sejarah tentang kelamnya masa kini
Kau memang tak runtuhkan diriku
Tetapi kau runtuhkan para pejuang jalanan
Yang dilanda kelaparan akibat ulahmu
Merajalela bersama kawanan
Putuskan asa yang t’lah lama tercipta
Tak mampu lagi ku membendung air mata ini
Bersedih tuk mereka yang berjuang
Berjuang tuk memusnahkan dirimu
Kejamnya dirimu yang tak pandang apapun
Hentikan detak dalam sekejap
Cukup sudah penindasanmu
Terhadap kami yang tak mampu berkutik
Kami tak akan menyerah
Semangat kami akan terus berkobar
Terima kasih para pejuang
Yang telah berjuang tanpa pamrih
Tak kenal letih itu jiwa kami
Bangkit kembali itu tekad kami
Kami tahu ini tak mudah
Tetapi kami tak akan terpecah
Kau merobek dinding keangkuhan kami
Cairkan hati yang t’lah lama mengkristal
Ku tahu kau pasti kan lukiskan harapan baru
Dan bawa kami ke hadapan dunia baru
Bali, 8 Desember 2019
Tentang Penulis:
Penulis bernama lengkap Chelsi Olivia Adi Putra, saat ini sedang menempuh pendidikan di SMP Jembatan Budaya (JB School) Badung, Bali.
Posting Komentar