Orang Jujur selalu menang

Sumber Gambar: Google Images/voxntt

Tahun Baru

Hari demi hari terus berlalu
Dalam sekejap lembaran baru itu akan terbuka
Dengan penuh rasa tuk menyambut warna dan duka
Serta bersiap tuk lenyapkan kelabu yang dulu
 
Lembaran itupun akhirnya terbuka
Saatnya mengucapkan selamat datang kepada tahun yang baru
Dan terima kasih kepada tahun yang lalu
Yang membawa begitu banyak kenangan
 
Suara letusan mulai terdengar oleh indraku
Memanggilku untuk ikut berpesta
Tak peduli akan waktu yang terus melangkah
Bersiap meninggalkan jejak di benak para insan
 
Masa kecil kami juga akan segera pergi
Terlewati oleh setiap waktu yang digantikan tahun
Membobol gawang sang penguasa
Yang menciptakan suka dan duka bersama
 
Pundi pundi emas itu terus bertambah
Hingga menjadi serangkaian kisah
Kisah yang penuh dengan kasih
Tetapi juga berisi kelabu perih
 
Semua bersiap mengisi diri dengan pernak pernik terbaru
Serta ikut menghiasi angkasa dengan mentari juga rembulan
Yang slalu setia menemani tawa dan deritaku
Mengiringi perjalananku yang penuh makna

 
Ayah Terbaik

Lelaki pertama yang memelukku
Saat diriku tiba di dunia
Pelukis kehidupan terbaik
Walau dengan alur yang tak tertebak
Di saat mata ini menolak untuk terpejam
Hangatmu buatku luluh
Tak peduli dirimu terjatuh
Kasihmu padaku tak pernah padam
 
Kasihmu sepanjang masa
Hapuskan air mataku yang mengalir
Di setiap duka laraku
Buatku tumbuh tangguh di hadapan semesta
 
Kisahmu dan aku tak akan pernah tamat
Aku tahu dirimu tak kenal penat
Demi kami pendukungmu
Yang slalu ada di balik tirai perjuanganmu
 
Tetap penuhi keinginanku walau kau tak mampu
Buatku tersenyum di saat ku termenung
Tak pernah kau tunjukkan rasa sakitmu
Walau sakit itu sudah merajalela menyerang
 
Aku berjanji pada dunia
Akan buatmu bangga dengan asaku
Takkan ku sia siakan jerih payahmu
Yang hingga kini ini tumbuh mulia
 

Kabar Angin

Jutaan kata dari jutaan jiwa
Tertiup angin kesana kemari
Terbawa hingga hinggap di telinga seseorang
Yang kemudian akan berlanjut melalui mulutnya
 
Bagaikan sebuah domino
Ia terus berlanjut
Oleh mulut-mulut yang tak dapat bungkam
Hingga terlahir sebuah rangkaian dusta
 
Hati ini tak sanggup lagi
Mendengar jutaan kata menyakitkan
Yang bahkan tak pernah terpikirkan olehnya
Sesuatu yang menurutnya menyenangkan
 
Begitu mudahnya hal itu kau ucapkan
Tidakkah kau berpikir
Bagaimana diriku saat ini
Yang tak kuasa menghadap ke berbagai penjuru dunia
 

Takut Berpisah 

Hatiku luluh lantah
Oleh dalamnya tatapanmu
Matamu seolah mengucapkan salam perpisahan
Yang tak akan pernah bisa terhapus
 
Kisah kasih yang kau lukiskan
Kan selalu kukenang
Memori-memori yang tercipta
Takkan pernah kubiarkan hilang
 
Inilah alasaku selama ini
Alasan tuk takut mengasihi
Aku takut akan tibanya perpisahan
Ketika kau dan aku tak lagi bersama
 
Memang,
Setiap pertemuan
Pasti berujung dengan sebuah perpisahan
Sebuah kenyataan yang tak dapat diubah
 
Pahitnya hidup ini
Yang selalu dihantui bayang-bayang perpisahan
Andai perpisahan itu tak pernah ada
Hidup ini pasti sangatlah menyenangkan
 
Bali , 7 Desember 2019
 

Gadis Kecil Sederhana

Kulihat senyum manismu yang menghampiriku
Menggenggam erat tanganku dengan tulus
Membawaku pergi mengukir tawa bersamamu
Dan berbagi berbagai kisah bersamaku
 
Kubelai rambut tipis nan halusmu
Kudengar pula suara indahmu
Tingkah lakumu yang lemah gemulai
Membuatku kan slalu menyimpan kenangan bersamamu
 
Dirimu yang sederhana telah terekam di benakku
Yang dengan anggun menari di hatiku
Menghiasi mataku dengan wajah khasmu
Memanggil kelima indraku untuk berdansa denganmu
 
Keelokan dirimu membuatku tak ingin berpisah
Sejak pertama kali berjumpa senyumanmu telah mengikat diri ini
Tangismu luruhkan perasaan ini
Namamu yang indah menambah pesonamu
 
Walau banyak rintangan yang kau lalui tetapi tetap saja kau tegar
Jalani hari walau penuh sendu
Tanpa ayah dan ibu di sampingmu
Kau berdiri teguh tuk gapai impian
 
Menatapku dengan mata yang berkaca kaca
Berbaur dengan teman baru itulah keahlianmu
Kuharap kan ada sejarah baru kita di masa mendatang
Tangis haru itu menutup kisah perpisahan kita hari ini


Bali , 8 Desember 2019


Tentang Penulis:

Penulis bernama lengkap Chelsi Olivia Adi Putra, saat ini sedang menempuh pendidikan di SMP Jembatan Budaya (JB School) Badung, Bali.


 

Post a Comment

Lebih baru Lebih lama